Sabtu, 23 Mei 2015

Filsafat Friedrich Wilhelm Nietzsche






Kesimpulan


Filsafat Nietzsche banyak membahas mengenai kehidupan. Dalam filsafat Nietzsche disebutkan bahwa hidup adalah sebuah penderitaan. Dalam filsafat ini diuraikan mengenai hal-hal apa saja yang
dibutuhkan oleh manusia dalam menghadapi kehidupan yang merupakan penderitaan itu. Dalam filsafat ini dijelaskan mengenai moral. Moral yang ada tentang kebaikan umum berbeda dengan moral yang ada  pada Kristianitas. Selain itu, Nietzsche juga banyak membahas mengenai Kekuatan. Menurut Nietzsche kekuatan adalah hal yang dibutuhkan setiap masyarakat untuk tetap bertahan. Orang yang kuat adalah orang tidak menyerah pada paham martabat.


Dalam filsafat Nietzsche juga disebutkan bahwa moralitas ada dua, yaitu moralitas tuan dan moralitas
budak. Moralitas tuan pada awalnya adalah moralitas yang baik. Yang menganut moralitas tuan adalah kaum yang kuat sedangkan yang menganut moralitas budak adalah kaum yang lemah. Pada awalnya kaum kuat berada di atas. Namun, semakin lama mereka semakin menerima pula moralitas budak. Sehingga kaum yang kuat semakin berkurang jumlahnya. Akibatnya kaum yang lemah menjadi semakin banyak dan pada akhirnya mereka yang lemah dan tertindas ini membalikkan keadaan. Sehingga moralitas tuan yang tadinya dianggap moralitas yang baik berganti menjadi moralitas yang buruk, begitu pula sebaliknya.


Meskipun tidak semua pemikiran Nietzsche dapat diterima, namun ia tetap diakui sebagai pemikir
besar, karena ia mengajukan berbagai permasalahan yang orisinil yang belum dipertanyakan sebelumnya. Banyak pemikir yang terpengaruh oleh Nietzsche mungkin Jacques Derrida termasuk yang paling jelas dan dalam pengaruhnya. Pengaruh ini terlihat pada metode dekonstruksi penolakannya pada kebenaran objektif dan universal, anti fundasionalisme, skeptisisme, anti metafisika, dll. Dan Nietzsche juga telah banyak sekali mengilhami Filsuf-filsuf barat untuk melakukan kritik terhadap kebudayaan Barat dan asumsi-asumsinya. Karl Jaspers, Martin Heidegger, Michel Fouchault, Jacques Derrida, bahkan Muhammad Iqbal adalah barisan Filosof yang mengikuti jejak intelektual Nietzsche.

Nietzsche merupakan cerminan para intelektual barat dalam memandang agama. Dan agak aneh memang, bahwa pengabaian terhadap keberadaan Tuhan ini lahir dari seorang Kristiani yang taat dan
menggenggam teguh keyakinan ajaran agamanya. Dari semula yang hanya mempertanyakan kemurnian ajaran agamanya, perlahan beranjak menggugat Tuhannya, dan akhirnya membunuh-Nya, ialah Nietzsche, sang Nabi besar Atheisme dari Eropa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar